Bagi sebagian orang mungkin lebih nyaman menggunakan pupuk kimia untuk tanaman budidayanya. Hal tersebut karena mudah dipakai dan harganya cukup murah. Tapi usut punya usut, ternyata pupuk organik jauh lebih kaya manfaat karena terbuat dari bahan alam, serta diolah sedemikian rupa menjadi pupuk alami. Ditambah pula dengan jenisnya yang beragam sesuai kebutuhan masing-masing tanaman.
Penggunaan pupuk jenis organik sebenarnya sudah dimulai sejak zaman dahulu, sekitar 5000 tahun lalu. Konon katanya kawasan Arab lah yang memulai penggunaan pupuk alami ini. Ketika tanaman tepi sungai menjadi subur akibat lumpur dari bencana banjir, kemudian dikembangkan secara kontinu hingga meluas ke seluruh dunia hingga Indonesia.

Daftar Artikel
Jenis Pupuk Organik
Di Kutip dari sumber website epetani.net bahwa Karena kebutuhan yang meningkat akan pupuk alami, berbagai penelitian menghasilkan beberapa jenis pupuk yang bisa membantu pertumbuhan tanaman tanpa menggunakan bahan kimia. Delapan di antaranya adalah:
Cair
Jenis pupuk organic cair yang terbuat dari fermentasi bahan organik berupa limbah rumah tangga dan urin ternak Proses pembuatannya memakan waktu dua minggu lebih, dengan menyimpan bahan utama di dalam tempat tertutup, kemudian airnya disaring dan dijadikan pupuk. Penggunaannya kebanyakan untuk area daun dan akar tanaman.
Kompos
Pupuk kompos adalah pupuk alami yang dibuat dari bahan jenis organik limbah seperti tumbuhan dan hewan. Proses pembuatannya dengan cara fermentasi menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur, serta mikroorganisme terbaik yaitu cacing tanah.
Guano
Pupuk guano adalah pupuk yang terbuat dari kotoran hewan kelelawar. Guano yang berkualitas adalah yang sudah lama mengendap di gua tempat sarang kelelawar berada dan sudah bercampur dengan tanah dan bakteri pengurai lainnya. Pupuk ini sangat disukai dan biasanya dipakai untuk jenis tanaman tertentu yang membutuhkan kandungan unsur hara dari guano.
Hayati
Pupuk hayati adalah pupuk organik yang memaksimalkan fungsi mikrobiologis saat pembuatannya, terutama biofertilizer berupa makhluk hidup tertentu. Pupuk ini banyak dimanfaatkan untuk meminimalisir pertumbuhan parasit pada tanaman, serta meningkatkan kualitas struktur tanah agar cocok dipakai sebagai media tanam berbagai tumbuhan.
Serasah
Pupuk serasah adalah pupuk yang terbuat dari limbah organik tumbuhan dan bagian tumbuhan yang tak digunakan lagi seperti rumput kering, jerami, hingga sabut kelapa. Cara membuatnya hanya menempatkannya di bagian permukaan tanah.
Setelah ditempatkan di bagian permukaan tanah, lalu biarkan limbah melakukan tugasnya untuk meningkatkan kualitas tanah, menjaga kelembaban tanah, serta meningkatkan daya tahan tanaman.
Kandang
Pupuk kandang adalah pupuk alami yang terbuat dari kotoran ternak seperti sapi, kambing, kuda hingga berbagai jenis unggas. Kandungannya yang super lengkap, menjadikan pupuk ini sangat digemari petani. Apalagi proses pembuatannya sangat gampang, dengan mencampur kotoran ternak dengan tanah dan bahan lainnya, diamkan, dan pupuk bisa dipakai sesuai kebutuhan.
Humus
Pupuk humus adalah pupuk yang dibuat dari daun dan ranting tanaman yang sudah lapuk dan busuk. Selain itu, bisa ditambah dengan limbah rumah tangga, peternakan, dan pertanian untuk hasil yang lebih baik. Fungsi pupuk humus adalah untuk mencegah terjadinya erosi pada tanah, memaksimalkan kadar air tanah, hingga membantu menghancurkan senyawa racun pada tanah.
Hijau
Pupuk hijau adalah pupuk yang dibuat dari sisa tanaman berwarna hijau, misalnya sisa panen yang tidak terpakai. Fungsi utama pupuk ini adalah meningkatkan kualitas tanah sebagai media tanam. Penggunaan pupuknya dengan mencampurkan tanah dan dibiarkan hingga menyatu, lalu akan membentuk tanah yang lebih baik.
Manfaat Pupuk Organik
Karena terbuat dari bahan alami, maka wajar kalau pupuk organik memiliki banyak manfaat yang tidak dimiliki oleh pupuk lainnya, yaitu:
- Membantu terwujudnya pemanfaatan di dunia pertanian yang lebih ramah lingkungan karena menggunakan bahan alami yang berasal dari limbah.
- Menstabilkan kesuburan tanah dan juga menjaga kelembabannya, sehingga bisa dipakai berulang kali sebagai media tanam.
- Membantu memperbaiki struktur dari tanah, sehingga jadi lebih gembur dan nyaman untuk budidaya tanaman jenis apapun.
- Meminimalisir kerusakan tanaman akibat bahan berbahaya yang selama ini banyak berasal dari pupuk buatan.
- Memaksimalkan produktivitas dan juga kualitas tanah, sehingga mampu mendukung tumbuh kembang tanaman jadi lebih baik.
- Meminimalisir ketergantungan petani kepada pupuk kimia, yang secara langsung bisa membahayakan tanaman dan juga diri petani itu sendiri.
- Memaksimalkan fungsi unsur hara tanah dalam upaya melahirkan produk pertanian dengan kualitas terbaik.
- Menjaga stabilitas hidup mikroorganisme penting yang membantu proses biologis tanah.
Cara Buat Pupuk Organik Rumahan
Untuk menghasilkan pupuk organik yang berkualitas sahabat tani bisa membuatnya sendiri, bahan, dan alat yang digunakan pastinya sudah ada di rumah masing-masing. Berikut langkah-langkah pembuatannya:
Alat:
- Sarung tangan
- Sekop
- Karung jenis goni
- Cangkul
Bahan:
- 5 sdm gula pasir
- Jerami secukupnya
- 20 liter air
- 2 ton kotoran ternak
- Bubuk gergaji secukupnya, jika tidak ada bisa diganti daun kering dan bahan organik sejenis lainnya.
- Arang sekam secukupnya
- 5 sdm Efektif Mikroorganisme 4 (EM4)
Cara Buat:
- Pastikan Anda membuat pupuk di tempat yang sejuk, tidak langsung kena sinar matahari atau hujan.
- Larutkan gula dan EM 4 menggunakan air yang akan menjadi decomposer, lalu
- Gunakan sarung tangan, campur kotoran ternak dan sekam, ratakan pada media datar dan siram dengan dekomposer, aduk dan ratakan kembali.
- Di atas lapisan tersebut letakkan campuran dedak, jerami, dan dedaunan serta serbuk gergaji, siram kembali dengan dekomposer.
- Tutup semua bagian bahan dengan karung goni, lalu taburi jerami.
- Lakukan pengecekan kondisi pupuk setiap hari, hingga hari keempat dimana pupuk sudah bisa dipakai untuk berbagai kebutuhan.
Beda Pupuk Organik dan Pupuk Kimia
Mungkin masih banyak yang tidak tahu apa sebenarnya yang membedakan antara pupuk jenis organik dengan kimia. Berikut ini beberapa perbedaannya yang akan membuka mata Anda, bahwa ternyata yang organik jauh lebih baik.
- Reaksi pada Tanah
Pupuk jenis organik reaksinya lebih lambat di dalam tanah karena harus mengurai secara alami, tapi sangat baik untuk jangka panjang yang akan membuat tanah menjadi jadi lebih gembur. Sedangkan pupuk kimia memang reaksinya cepat, tapi tak baik untuk jangka panjang karena malah akan merusak kesuburan tanah.
- Unsur Hara
Kandungan unsur hara baik mikro maupun makro pada pupuk organik lebih lengkap ketimbang pupuk jenis kimia. Sehingga lebih baik dipakai untuk semua tahapan pertumbuhan tanaman, dengan takaran yang tepat sesuai dengan umur dan jenis tanaman.
- Dampak Pada Mikroorganisme
Pupuk jenis organik mampu meningkatkan perkembangan mikroorganisme di dalam tanah yang berfungsi meningkatkan kesuburan tanah, sedangkan pupuk jenis kimia malah bisa membunuh mikroorganisme tersebut karena kandungannya berupa racun dan tidak baik untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Terlihat jelas kalau pupuk organik memiliki berbagai jenis yang mudah didapat, bahkan mudah dibuat sendiri karena bahannya semua dari alam dan sangat familiar dengan kehidupan sahabat tani. Ditambah pula eksistensinya yang lebih bermanfaat ketimbang pupuk kimia, sehingga tak ada salahnya Anda beralih menggunakan pupuk tersebut jika akan membudidayakan tanaman kesayangan.